Friday, May 27, 2016

Resensi Film: Zootopia

Sejak kecil, Judy Hoops bermimpi ingin menjadi polisi. Ia ingin mengubah dunia jadi lebih baik. Namun mimpinya menjadi bahan tertawaan anak-anak lainnya, bahkan pernah diolok-olok oleh seekor rubah nakal dan gerombolannya. Selain karena bertubuh kecil, kelinci yang berada hampir di urutan ujung rantai makanan tidak mungkin menjadi polisi, ia akan kalah oleh penjahat-penjahat yang biasanya adalah hewan pemangsa. Orang tua Judy pun meragukan cita-cita anaknya tersebut, dan menyarankan agar Judy mengikuti jejak mereka menjadi petani wortel saja.


Hingga dewasa, Judy tetap kukuh pada mimpinya: menjadi polisi. Ia mendaftarkan diri ke akademi polisi. Selama pendidikan dan pelatihan, ia diremehkan oleh pelatihnya karena sering gagal dalam latihan misi. Judy tidak patah arang, dia tetap berusaha memutar otak mencari jalan sukses dengan caranya sendiri. Hingga pada akhirnya ia dinobatkan sebagai akademia dengan nilai tertinggi pada hari kelulusannya dan mendapatkan lencana penghargaan dari Mayor Lionheart. Judy ditempatkan di kepolisian kota metropolitan: Zootopia.

Tibalah saat keberangkatan Judy ke Zootopia. Ia diantar oleh keluarga dan seluruh kelinci di desa. Judy membawa Fox Repellent yang diberikan ayahnya sebagai pelindung jika ia diganggu oleh rubah, mengingat ia punya sedikit trauma sebelumnya. Perjalanan Judy menaiki kereta api melewati berbagai area -- gurun, hujan, salju -- hingga sampailah ia di Zootopia.

Zootopia adalah kota besar yang dihuni oleh sangat banyak spesies hewan. Siapa saja bisa menjadi apa saja -- itulah semboyan Zootopia.

Tibalah hari pertama Judy bekerja di kepolisian. Semua yang ada di kepolisian tercengang karena Judy adalah kelinci pertama yang menjadi polisi. Chief Bogo, kepala kepolisian, masih tidak percaya dengan kemampuan Judy dan hanya menempatkan ia di tugas kontrol parkir. Judy sedikit kecewa dengan tugas yang diberikan kepadanya, namun ia tetap menjalankannya dengan baik.

Saat bertugas, Judy melihat ada seekor rubah yang masuk ke toko es krim. Judy curiga dan mengikutinya. Ternyata rubah itu hanya ingin membelikan es krim untuk anaknya yang sedang berulang tahun. Judy terenyuh, namun gajah pemilik toko es krim tidak mau melayaninya karena ia adalah seekor rubah. Selama ini rubah terkenal dengan kelicikannya. Judy berusaha meyakinkan pemilik toko es krim dan pada akhirnya berhasil. Tak disangka, rubah yang mengaku bernama Nick Wilde itu malah mengemas ulang es krim yang didapatkannya dan menjual kembali dengan keuntungan yang lebih besar. Judy kesal dan merasa tertipu.

Hari kedua bekerja, Judy tetap mengontrol parkir di seluruh kota. Saat semangatnya luntur, tiba-tiba ada kejadian yang membuat ia merasakan menjadi polisi yang sesungguhnya. Seekor musang membobol sebuah toko permen. Judy mengejarnya habis-habisan hingga tiba di kota tikus. Kejar-kejaran mereka membuat kota tikus cukup kacau hingga sebuah monumen berbentuk donat menggelinding dan hampir mencelakai penduduk kota tikus. Untungnya Judy berhasil mengamankan situasi -- mengamankan monumen donat tersebut sekaligus mengamankan si musang pencuri.


Sambutan Chief Bogo jauh dari harapan. Judy malah dimarahi dan hampir dipecat karena tidak bertugas sesuai bidang penugasannya. Tiba-tiba seekor berang-berang masuk ke dalam ruangan Chief Bogo. Clawhauser, resepsionis kepolisian, gagal mencegahnya. Berang-berang itu meminta tolong agar polisi mencari suaminya yang hilang. Chief Bogo menolak permintaan ibu itu dengan alasan seluruh petugas kepolisian sedang ditugaskan menangani kasus besar. Tiba-tiba Judy menawarkan diri. Kebetulan saat itu Bellwether, sekretaris Mayor Lionheart, lewat dan langsung antusias mendengarkan bahwa Judy akan ditugaskan menangani sebuah kasus. Ia langsung mengabari Mayor Lionheart. Chief Bogo tidak punya pilihan lain selain mengijinkan Judy menangani kasus ibu berang-berang tersebut, namun ia memberikan syarat yang cukup sulit kepada Judy: Kasus itu harus terpecahkan dalam kurun waktu 48 jam atau Judy akan dianggap gagal dan dipecat.

Bagaimana Judy memulai menangani kasus yang didapatkannya dengan informasi yang sangat minim? Berhasilkah ia memecahkan kasus tersebut dalam batas waktu yang ditentukan? Mengapa pada akhirnya ia bekerja sama dengan Nick si penipu? Begitu banyak hal-hal mengejutkan yang ditemui Judy.

Walaupun dengan kemasan animasi, Zootopia menawarkan sebuah cerita yang berkualitas. Alur ceritanya tak tertebak dan mengecoh, dibumbui dengan jokes yang tepat pada waktunya. Banyak pesan moral yang bisa dipetik dari cerita ini. Karakter-karakter hewan di dalam film ini secara tersirat mewakili watak manusia. Ada satu-dua sindiran halus terhadap fenomena yang umum terjadi di lingkungan sosial. Zootopia cocok ditonton bersama keluarga, dan aman untuk dipertontonkan kepada anak-anak.

****

Genre: Animation, Action, Comedy
Director: Byron Howard, Rich Moore, Jared Bush
Production Company: Walt Disney
Released: February 17th 2016

No comments:

Post a Comment