Sunday, February 3, 2013

Lemari Dari Partikel Board Jamuran?



Setelah liburan yang cukup panjang, saya dan adik saya Dilla kembali lagi ke kehidupan kos-kosan. Keadaan rumah kost kami cukup lembap, karena saat ini memang sedang musim hujan, dan sepertinya curah hujan tahun ini terhitung cukup besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kelembapan ini membuat lemari pakaian kami yang terbuat dari partikel board (serpihan kayu yang dicampur lem dan dicetak menjadi papan) berjamur parah. Tidak begitu kaget, karena resiko lemari dari partikel board memang begitu, namun hal ini cukup mengganggu.
Setelah googling, saya menemukan beberapa artikel bermanfaat:
1
Elfarid menjelaskan bahwa perbedaan bahan pelapis luar pada partikel board mempengaruhi kemampuan tumbuh jamur di permukaannya. Partikel board yang bahan pelapis luarnya plastik tidak ditumbuhi jamur. Hal sebaliknya terjadi pada partikel board dengan bahan pelapis luar kertas mengkilap bercorak yang banyak digunakan dewasa ini, karena bahan ini menjadi media tumbuh jamur yang bagus.
Dalam artikelnya, Elfarid memberikan tips untuk mencegah jamur tumbuh di permukaan partikel board dengan pelapis kertas, yaitu dengan memberikan lapisan luar seperti cat. Melapisi dengan cat dapat menutup corak dari lemari tersebut, jadi disarankan untuk menggunakan pelapis yang tidak berwarna atau clear yaitu melamin. Biasanya bahan ini sebagai pelapis terakhir mebelair yang dipelitur.
Melamin diencerkan dengan thinner dan dicampur hardener yang sudah disertakan. Cairan pelapis itu dapat digunakan dengan kuas atau semprotan. Pengecatan dilakukan seperti mengecat pintu dengan cat minyak. Sebaiknya pengecatan dilakukan di luar rumah, karena thinner bisa membuat mata pedih. Setelah kering lemari bisa digunakan kembali sesuai fungsinya.
Sekaleng melamin sekilo dapat untuk melapisi lemari, meja belajar dan pintu. Warna asli tetap terjaga dan bertambah kinclong bahkan menjadi kedap air karena sudah dilapisi melamin. Lebih penting lagi, mebelair dari partikel board bebas jamur.

2
Rofiqoaulia memberikan beberapa poin tips:
- Buka jendela kamar setiap hari, gunanya untuk sedikit mengusir hawa kamar yang lembap yang dapat memudahkan jamur untuk tumbuh. Bisa juga menggunakan  media kipas angin jika cahaya matahari tidak terlalu banyak masuk.
- Letakkan sebuah alas papan kayu di bawah lemari yang bertujuan untuk menahan hawa lembap yang berasal dari lantai kamar.
- Oleskan alkohol pada lemari. Caranya: Ambil kain bekas kemudian basahi kain tersebut dengan alkohol yang berkadar 70-90% secukupnya saja. Setelah itu bersihkan jamur yang menempel pada board sampai benar-benar bersih. Fungsi alkohol tersebut selain untuk membersihkan jamur, juga sekaligus mematikan jamur. Sifat alkohol cepat menguap sehingga kayu lemari tidak lembap. Setelah benar-benar kering, ulangi kembali seperti cara di atas. Lihat perkembangannya dalam dua hari, jika masih ada jamur yang tumbuh ulangi kembali sampai jamur di dalam lemari hilang. Berikan beberapa kamper atau kapur barus di sudut lemari khususnya pada bagian dalam di mana pakaian diletakan.
- Anda juga dapat menggunakan bahan penyerap lembap dan bau yang dibeli di pasaran. Caranya: Letakkan bahan-bahan tersebut di dalam lemari atau di dalam kamar agar bisa menyerap air yang ada di udara. Hasilnya dapat terlihat pada air yang terkumpul pada wadah.
- Lembap juga terjadi pada ruangan/kamar dengan pencahayaan yang kurang. Disarankan untuk menggunakan penerangan lampu TL (tube luminescent) atau biasa dikenal dengan lampu neon atau sejenisnya. Lampu jenis TL cukup membantu mengusir jamur karena efek ultravioletnya.

3
Roy Rokhim memberikan alternatif yang terhitung tradisional sebagai bahan penyerap lembap, yaitu menggunakan arang kayu yang telah dibungkus dengan kain. Letakkan bungkusan arang kayu tersebut di pojokan setiap rak lemari pakaian. Arang ini dapat menyerap kelembapan udara.

Demikian informasi yang saya rangkum dari beberapa artikel. Semoga bermanfaat dan mempermudah. ^^